Minggu, 17 Juni 2012

Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan


PENDAHULUAN

Dasar yang paling baik untuk melambangkan bunyi ujaran atau bahasa adalah satu bunyi yang membedakan arti dilambangkan dengan satu lambang tertentu. Lambang yang dipakai untuk mewujudkan bunyi ujaran itu biasa  disebut huruf. Dengan huruf-huruf itulah manusia dapat menuliskan gagasan yang semula hanya disampaikan secara lisan.

Keseluruhan peraturan tentang cara menuliskan lambang-lambang bunyi ujaran dalam suatu bahasa termasuk masalah yang dibicarakan dalam ejaan. Ejaan ialah cara melafalkan dan menuliskan huruf, kata, unsur  serapan, dan tanda baca. Ejaan yang dipakai dalam bahasa Indonesia adalah ejaan fonemis, yaitu hanya satuan bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan huruf. Jumlah lambang yang diperlukan tidak terlalu banyak.

Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan berlaku sejak tahun 1972 sebagai hasil penyempurnaan ejaan yang berlaku sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuysen (1901) dan ejaan Republik (1947) . Ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia sekarang menganut system ejaan fonemis, yaitu satu tanda satu bunyi, tetapi kenyataannya masih terdapat kekurangan. Kekurangannya terlihat pada adanya fonem (bunyi) yang masih dilambangkan dengan dua tanda, yaitu /ng/, /ny/, /kh/, dan /sy/. Sebaliknya dua fonem yang dilambangkan dengan satu tanda saja, yaitu /e/ pepet dan /e/ taling. Hal ini dapat menimbulkan ketidakserasian dalam penyusunan ejaan bahasa Indonesia yang lebih sempurna.

MASALAH
            Adapun masalah - masalah dalam makalah ini adalah :
1.            Apakah mahasiswa AKLP 1 sudah menguasai penulisan huruf berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2.            Apakah mahasiswa AKLP 1 sudah menguasai penulisan kata berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

PEMBAHASAN

1.        Penulisan huruf
Ada dua hal yang diatur dalam penulisan huruf, yaitu aturan penulisan huruf kapital dan aturan penulisan huruf miring.
Penulisan huruf kapital
Dari hasil pengamatan kami pada karangan teman – teman AKLP 1 rata – rata mereka sudah menguasai penulisan huruf berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan huruf kapital yang kami ambil dari beberapa karangan teman - teman  AKLP 1.
              
               Huruf kapital dipakai  sebagai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
-            Secara etimologi , akuntansi berasal dari kata bisnis yaitu TO ACCOUNT artinya menghitung.
-            Pada kondisi ini prospek ilmu akuntansi sangat besar dengan arti lain lapangan kerja dari para alumni tersedia.

2.            Penulisan kata

Penulisan kata yang diatur dalam buku pedoman umum  ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dirinci dalam sejumlah kaidah – kaidah. Kaidah – kaidah tersebut perlu mendapat perhatian kita berikut ini dijelaskan beberapa kaidah yang sering tak dipatuhi dalam penulisan. Kesalahan peulis muncul karena kurangnya pengetahuan pengguna bahasa mengenai kaidah ejaan. Oleh sebab itu, pengguna bahasa perlu diberikan penjelasan secukupnya. Mengenai cara penulisan kata.

Kata depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya . Kenyataannya, pengguna bahasa masih kabur menerapkan kaidah tersebut. Pengguna bahasa tidak dapat menbedakan antara bentuk awalan di- dan ke- yang penulisan dirangkaikan dan kata depan di dan ke yang penulsannya dipisahkan. Awalan di- dan ke- yang penulisannya dirangkaikan selalu berhubungan dengan kata kerja dan menpunyai pasangan atau dapat dipertukarkan dengan awalan me-, misalnya dibeli yang dapat berpasangan dengan kata menbeli. Adapun kata depan di dan ke selalu menunjukkan arah atau tempat dan tida menpunyai pasangan tetap seperti awalan di-. Cara lain yang dapat dipakai untuk mengetahui kata depan adalah dengan menggunakan kata tanya di mana dan ke mana. Semua jawaban pertanyaan di mana dan ke mana adalah kata depan.
             
              Contoh :
              Di mana Amat berada ? ( jawaban di sana atau di sini )
              Ke mana Saudara pergi ?  ( jawaban di sana atau di sini )

Dari hasil pengamatan kami pada karangan teman – teman AKLP 1, berikut ini kami berikan beberapa contoh dari karangan mereka :

·         Dizaman yang modern ini dengan kemajuan teknologi yang begitu canggih banyak perubahan - perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
·         Dimana perubahan perubahan tersebut tidak lepas dari ruang lingkup ilmu akuntansi.
·         Dimana kelima macam akuntansi tersebut sangat mempunyai kegunaan di bidang bisnis maupun lembaga pemerintah.
Penulisan kalimat di atas terdapat penulisan kata yang salah yaitu :
·         Dizaman  ( seharusnya ditulis di zaman )
·         Dimana  ( seharusnya ditulis di mana )
Tapi ada juga karangan mereka yang penulisan kata depannya sudah benar
Pemakaian Angka Bilangan
Kesalahan yang sering muncul dalam pemikiran ejaan adalah pemakaian bilangan tingkat. Kadang - kadang pengguna bahasa tidak dapat membedakan cara menggunakan angka Romawi dan angka biasa (angka Arab). Kalau kita menggunakan angka Romawi, penulisannya tidak menggunakan ke-. Sebaliknya, kalau kita gunakan angka biasa atau angka Arab, maka angka arab tersebut disertai dengan awalan ke-. Disamping dua cara di atas, masih ada cara lain yang dapat digunakan, yaitu semua bilangan tingkat itu ditulis denan huruf (kata).
Contoh :
salah                                                   benar
Perang Dunia ke II                              Perang Dunia  II
Perang Dunia ke dua                           Perang Dunia kedua
Abad ke XX                                       Abad  XX
Abad ke 20                                         Abad ke - 20
Abad ke dua puluh                             Abad kedua puluh        
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian atau pemaparan. Jadi, kalau dalam kalimat itu terdapat satu bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua angka, bilangan tersebut harus ditulis dengan kata, buka dengan angka.
Contoh :         Di mana kelima macam akuntansi                    (benar)
                       Di mana ke- 5 macam akuntansi                      (salah)
Yang hadir dalam pertemuan itu ada sejumlah empat puluh lima orang, yaitu dua puluh tujuh orang dari kalangan pria dan delapan belas orang dari kalangan wanita. (salah)
Yang hadir dalam pertemuan itu ada sejumlah  45 orang, yaitu 27 orang dari kalangan pria dan 18 orang sdari kalangan wanita. (benar)
Dari hasil pengamatan kami pada karangan teman – teman AKLP 1, berikut ini kami berikan beberapa contoh dari karangan mereka :
·               Di mana terdapat 5 macam akuntansi
Penulisan kalimat di atas terdapat penulisan kata yang salah yaitu Angka 5 (seharusnya ditulis dengan huruf)
PENUTUP

A.      Simpulan
Dari hasil pengamatan kami, dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1.      Mahasiswa AKLP 1 sudah menguasai penulisan huruf berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2.      Mahasiswa AKLP 1 masih kurang menguasai penulisan kata berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

B.       Saran
Kami sarankan kepada teman-teman AKLP 1, supaya belajar lebih giat lagi tentang  ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

C.      Lampiran



















Tugas Kelompok
Dosen Pengampu : Dra. Kasma F. Amin


BAHASA INDONESIA
“ Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan”







Oleh :

KELOMPOK 1



1.     Andi Irwan (0232090004)
2.     Hasdar (0232090003)
3.     Arman Juliawan B (0232090011)






YAYASAN BADAN WAKAF
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI – JURUSAN AKUNTANSI

1 komentar: